Monday, October 22, 2012

Produk Olahan Jahe

Produk Olahan Jahe
Produk Olahan Jahe Jahe merupakan tanaman obat dengan akar rimpang atau rhizoma. Pertumbuhannya sebatas di wilayah beriklim tropis. Meski demikian, pasar global telah berimbas pada market jahe yang tak lagi mengenal batas. Jahe dikenal di seluruh belahan dunia. Uniknya, masing-masing negara ini memiliki produk olahan jahe yang khas. Jahe memang berkhasiat, tak hanya itu, rasanya juga unik. Sensasi panasnya memikat banyak lidah.


Khasiatnya menjadikan jahe salah satu alternatif kesehatan murah bagi orang-orang. Saat ini, baik itu di Indonesia maupun di belaha dunia lainnya, produk olahan jahe telah menjamur dan mudah dijumpai di pasar manapun dengan harga yang terjangkau.



Di Indonesia, kita mengenal produk olahan jahe seperti jamu jahe instan, kapsul jahe, dodol jahe, kopi jahe, bandrex instan dan masih banyak lagi lainnya. Sementara itu, di kawasan Eropa, produk olahan jahe yang paling populer adalah Ginger Cookies atau kue jahe.  Kabarnya kue ini telah populer sejak ratusan tahun lalu.

Uniknya, kue tersebut telah melebur ke dalam budaya masyarakat Eropa. Ginger Cookies telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi natal. Natal yang selalu identik dengan salju dan hawa dingin memang sangat cocok dengan Ginger Cookies yang ampuh untuk menghangatkan tubuh.

Rasa original kue ini merupakan perpaduan jahe, madu dan juga kayu manis. Namun seiring perkembangan jaman, kue jahe juga mengalami modifikasi rasa yang menjadikannya semakin nikmat.
Selain Ginger Cookies, produk olahan jahe lainnya yang sangat terknal terutama di Jerman adalah Lebkuchen atau roti jahe. Penganan khas ini terbuat dari campuran tepung, madu, telur, potongan lemon, badam, walnut, hazelnut, manisan jeruk, marzipan dan juga rempah-rempah seperti kayu manis, adas, ketumbar, kapulaga dan tentu jahe. Rasa khas roti ini sangat populer di Eropa sejak ratusan tahun lalu. Namun, kabarnya, Jerman-lah yang menjadi negara pertama tempat roti ini diracik.

Di Indonesia, kita juga sudah familiar dengan permen jahe. Hanya saja popularitasnya kalah jika dibandingkan dengan permen jenis lainnya. Lain lagi di Eropa, permen jahe justru sangat populer dan tersedia dalam berbagai varian rasa. Kabarnya, kebiasaan mengolah jahe menjadi permen ini dimulai dari  peristiwa dimana Belanda mengirimkan 5000 kilogram jahe dari kawasan batavia (sekarang Jakarta) ke Eropa pada tahun 1778. Jahe tersebut oleh masyarakat Eropa disebut dengan nama Candied Ginger. Jumlah 5000 sangat besar di masa itu. Untuk menghindari rusaknya jahe, masyarakat Eropa kemudian megolahnya menjadi berbagai penganan. Salah satunya adalah permen jahe. 
Permen ini cukup populer sebab fungsi menghangatkannya sangat praktis dan juga nikmat. Eropa memang dikenal dengan cuaca dinginnya. Oleh sebab itu, wajar jika produk olahan jahe menjadi salah satu alternatif terbaik untuk menghangatkan tubuh.

No comments:

Post a Comment